Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Menurut wikipedia sahur adalah sebuah istilah Islam yang merujuk kepada aktivitas makan oleh umat Islam yang dilakukan pada dini hari bagi yang akan menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadan. Pada saat sahur, sebagian orang bangun untuk sekadar menyantam makanan atau meminum minuman yang ada di rumahnya. Namun terkadang orang- orang yang ingin sahur itu bangunnya suka terlambat atau kesiangan. Ada beberapa orang yang bahkan baru bangun ketika imsak sudah tiba. Lalu apakah ketika imsak tiba kita tidak boleh makan atau minum lagi? Nah untuk itu pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai batasan waktu sahur. Untuk itu yuk disimak…
Berdasarkan Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 187 yang berbunyi:
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ
“Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam.” (QS. Al Baqarah: 187)
Dijelaskan bahwa batasan makan sahur adalah sampai terbit fajar. Fajar yang dimaksud di sini adalah fajar shadiq bukan fajar kadzib. Dimana menurut wikipedia fajar shadiq adalah sebuah cahaya yang terlihat pada waktu subuh sebagai batas antara akhir malam dengan permulaan pagi sedangkan fajar kadzib adalah sebuah cahaya yang agak terang yang terlihat memanjang dan mengarah ke atas di tengah-tengah langit, berbentuk seperti ekor serigala. Nah hal ini pun sesuai juga dengan sebuah hadits dari riwayat Imam Bukhari yang berbunyi: ”Janganlah adzan Bilal mencegah dari sahur kamu, karena dia menyerukan adzan pada malam hari. Makan minumlah kamu hingga kamu mendengar adzan Ibnu Ummi Maktum, karena dia tidak menyerukan adzan hingga terbit fajar.” (HR Bukhari)
Di dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa bilal mengumandangkan azan ketika malam hari. Di mana saat itu adalah saat- saat dimana fajar kadzib muncul. Sedangkan ketika Ibnu Maktum azan maka itulah yang disebut saat- sat fajar shadiq. Lalu bagaimana cara tahu mana yang azan ketika fajar shadiq di zaman sekarang? Cara membedakannya gampang. Sebenarnya di zaman Rasulullah dulu azan untuk shalat subuh itu dua kali. Dimana yang pertama dikumandangkan oleh Bilal sedangkan yang kedua oleh Ibnu Maktum. Azan yang dikumandangkan oleh Bilal itu adalah azan yang digunakan untuk membangunkan orang untuk segera menjalankan shalat malam. Sedangkan azan yang dikumandangkan oleh Ibnu Maktum adalah azan subuh yang sampai sekarang masih kita lakukan.
Lalu bagaimana dengan imsak? Untuk imsak ini sebenarnya adalah sebuah tanda untuk kita agar berhati- hati. Hal itu dikarenakan azan subuh akan segera dikumandangkan. Jadi ketika imsak lebih baik kalau kita sudah melakukan makan dan minum. Tapi sekali lagi perlu diingat bahwa imsak bukanlah batas akhir dari sahur. Batas sahur yang sesungguhnya adalah azan subuh atau pada saat zaman Rasulullah disebut fajar shadiq.
Baik cukup sekian dari saya. Apabila ada pernyataan saya yang salah mohin diperbaiki di kolom komentar. Billauhi taufik walhidayah…
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Komentar
Posting Komentar