Cerita sebelumnya ketika gue lagi main komputer, tiba2 ada yang ngetuk2 pintu rumah gue. Lalu karena penasaran gue pun membuka pintunya. Pas gue buka ternyata itu Yadi. Gue liat di masih pake baju kemaren. Karena bingung dia mau ngapain ke rumah gue, sontak gue pun langsung tanya ke dia. "Eh Yad, ngapain ke sini. Tumben banget," kata gue. "Iya nih, Kam. Sorry banget ya gue ke sini. Soalnya kemaren pas gue balik ternyata nyokap gue gaada di rumah. Pas gue tanya ke tetangga gue katanya mereka semua pergi ke Bekasi," balasnya. "Lah terus lu kemaren tidur di mana?" tanya gue. "Tidur di masjid wkwk..." "Yaudah ayo masuk2," bales gue sembari menyuruh dia masuk. "Mandi dulu sana, Yad!" lanjut gue. "Oke2 gue numpang mandi dulu ya," kata dia.
Setengah jam kemudian si Yadi pun selesai mandi. Setelah itu dia pun menceritakan kronologis kenapa dia bisa di tinggal. Katanya kemaren abis dia telponan sama ibunya gak lama kemudian ibunya pun langsung ke Bekasi. Kata tetangganya sih mendadak ada urusan. Cuma si tetangga tersebut gatau ada urusan apa. Karena kasian sama Yadi gue pun nyuruh dia nelpon ibunya. Tapi kata si Yadi gausah nelpon, sms aja cukup.
Sore harinya nyokap gue pulang. Nyokap sontak kaget melihat kedatangan Yadi. Oleh karena itu gue pun menjelaskan kronologis kenapa Yadi ada di rumah saat itu. Tanpa basa basi setelah mendengar penjelasan dari gue nyokap pun langsung menyetujui kalo Yadi nginep di rumah gue. Ketika nyokap bilang gitu gue pun hanya pasrah. Mau gak mau gue pun harus berbagi tempat tidur dengannya. Saat itu Yadi sangat senang karena diberi penginepan gratis dari nyokap gue. Gak lama setelah perbincangan tentang Yadi nyokap pun langsung nyuruh gue dan Yadi makan sore.
Malam harinya setelah sholat Isya', Yadi pun izin ke gue buat pinjem telepon. Katanya dia mau nelpon seseorang. Tanpa basa basi gue pun langsung meng-iya-kan saja. Mungkin dia mau telepon ibunya pikir gue. Karena sudah mendapat izin dari gue, Yadi pun langsung bergegas ke telepon rumah gue. Lalu dia pun langsung menekan nomor telepon yang dia ingin telepon saat itu. Berhubung lokasi telepon rumah gue cukup jauh dari kamar, jadi tidak terlalu memperhatikan dia.
Beberapa menit kemudian Yadi pun selesai menelpon orang tersebut. Dia langsung menuju kamar gue dengan tampang sumringah. Gue yang sedang dengerin musik saat itu pun jadi bingung. Karena gue gatau apa uang terjadi sontak gue pun langsung tanya dia. "Kenapa lu senyum2?" tanya gue. "Gapapa," balesnya dengan singkat. "Abis telponan sama siapa nih anak jadi gila gini ketawa2 sendiri," kata gue ntah ngomong ke siapa. Tiba2 si Yadi menanggapi perkataan gue yang tadi. Dia pun membalas, "Abis teleponan sama pacar lah. Dia ngajak gue makan di rumahnya besok. Gimana gue gak seneng coba." Karena memurut gue biasa aja gue pun cuma bilang, "oh." Setelah itu gue pun tidur duluan.
Keesokannya gue pun bangun pagi seperti biasa. Tapi pas gue bangun si Yadi belom bangun. Akhirnya gue pun ngebangunin dia. Gue bangunin dia karena saat itu dia belom shalat Subuh. Kemudian setelah bangunin Yadi gue pun langsung ke luar kamar buat sarapan. Di meja makan nyokap gue udh menyiapkan banyak makanan. Lagi enak2 makan tiba2 pintu rumah gue ada yang ngetok2. Gue pun langsung menuju ke sana dan membuka kan pintunya. Pas gue buka gak taunya yang ada di depan pintu itu adalah...
To be continued..
Komentar
Posting Komentar